Memindahkan beban secara manual perlu dilakukan dengan baik dan benar. Dalam memindahkan beban erat kaitannya dengan keadaan “Safety”. Namun anggapan yang sering muncul misalnya berapa beban yang dapat diangkat dan masih bisa diterima tubuh? Apa akibatnya jika tidak menggunakan teknik ketika memindahkan beban melebihi berat maksimum secara manual?
Tanpa disadari memindahkan beban dengan cara mengangkat dengan membungkuk, padahal membungkuk berisiko mengalami cedera punggung. Hal ini dialami karena beban yang diangkat memiliki berat melebihi keterterimaan tubuh dan teknik yang salah. Petugas K3 perlu melakukan inspeksi barang yang akan dipindahkan secara acak dan berkala untuk menentukan alat bantu yang sesuai untuk digunakan misalnya forklift, handlift, trolly atau alat bantu lainnya.
Berdasarkan Society of Occupational Medicine, gangguan musculoskeletal secara konsisten menjadi jenis penyakit akibat kerja yang paling sering dilaporkan, lebih dari 2/5 menderita ganguan pada punggung berupa nyeri yang muncul pada aktifitas yang melibatkan memindahkan beban yang berat tanpa alat bantu.
Meskipun aktifitas dengan Manual Handling tidak selalu berbahaya, namun perlu untuk mencermati kenyataannya bahwa kesehatan dan keselamatan kerja disebabkan oleh faktor Manual Handling.
Penyebab cedera yang sering ditemui seperti, cedera otot, cedera tendon, hernia, radang otot, keseleo, ganguan sendi dan tulang, bahkan penyakit kronis lainnya. Hal ini ditimbulkan Manual Handling ditempat kerja secara langsung atau terakumulasi dalam jangka waktu tertentu.
Berapa berat beban yang dapat diangkat dan masih bisa diterima tubuh??
Kemampuan dalam melakukan gerakan untuk memindahkan beban setiap tubuh pasti berbeda. Perbedaan bentuk beban, jarak angkat, tinggi angkat beban dan posisi ketinggian beban pada saa diangkat menjadi faktor juga untuk menentukan berat beban maksimum yang dapat diterima tubuh.
Beberapa acuan berat beban maksimum secara umum yang dapat digunakan untuk penanganan secara manual yaitu :
- Berat beban maksimum tidak lebih dari 4.5 kg, saat posisi duduk.
- Berat beban maksimum antara 16 – 55 kg, disarankan untuk menggunakan alat bantu atau memindahkan beban dengan tim.
- Berat beban lebik dari 55 kg, tidak diperbolehkan untuk memindahkan sendiri dan memerlukan alat bantu.
Sebelum melakukan aktifitas Manual Handling, pastikan berat beban yang diangkat, Apakah di perlukan bantuan alat atau tim? Pastikan penghalang atau hambatan seperti pembungkus benda perlu dihilangkan atau tidak. Apabila jarak pemindahan beban jauh, perlu untuk beristirahat sejenak dengan menurunkan beban pada meja atau kursi untuk mengubah posisi pegangan.
- Posisikan tubuh untuk berjongkok.
Tulang punggung harus tegak ketika mengangkat beban. Tekuk lutut dan angkat beban dengan posisi tangan sedekat mungkin dengan tubuh. Pijakan kaki dengan stabil agar berat beban juga dapat diserap oleh otot kaki.
- Pentingnya kestabilan tubuh saat bergerak.
Memakai pakaian yang nyaman dan alas kaki juga dapat mempengaruhi kestabilan tubuh saat bergerak. Menjaga tinggi beban sejajar dengan pinggang, ketika beban diangkat jangan memberikan gerakan secara spontan pada tubuh. Atur jarak pandang agar bebas dari hambatan dan kondisi lingkungan kerja terbebas dari gangguan.
- Pastikan beban yang diangkat tidak melebihi berat maksimum.
Gunakan bantuan alat atau rekan kerja apabila ragu untuk mengangkat beban. Penanganan dalam memindahkan beban dengan menggunakan alat bantu perlu dicermati apakah lebih baik menarik atau mendorong?
Secara umum menarik atau mendorong memiliki tekanan yang sama pada area rongga perut. Saat menarik beban tubuh melibatkan otot lengan dan tekanan perut. Risiko cidera pada bahu dan punggung lebih besar saat menarik barang. Ketika menarik beban, orang sulit melihat ke depan. Beban yang ditarik dapat menabrak pergelangan kaki yang akan terluka atau mengalami cidera termasuk keseleo.
Saat mendorong beban, tenaga yang dikeluarkan tersalurkan ke seluruh tubuh. Hal ini juga harus dipastikan mendorong beban dengan posisi aman? Posisi yang aman dengan postur menyandarkan tubuh ke arah beban yang akan didorong. Lutut harus sedikit ditekuk serta bertumpu pada kaki dan berat tubuh untuk mendorong. Posisikan punggung dalam keadaan tegak dan tidak membungkuk. Kerahkan otot paha yang merupakan otot terkuat pada struktur tubuh manusia. Beban yang didorong berada pada posisi di bawah pandangan mata agar terhindar dari tubrukan.
- Edukasi pekerja secara berkala.
Pastikan pekerja mendapatkan pengetahuan terkait manual handling, agar pada proses pelaksanaan tidak terjadi cedera akibat aktifitas Manual handling.
Sebagian besar aktifitas Manual Handling mendorong lebih disukai. Saat mendorong, menghasilkan lebih banyak kekuatan, daripada menarik. Hal ini dikarenakan postur yang dialami saat mendorong dan perekrutan otot. Ini tergantung situasi. Mendorong memungkinkan pekerja untuk melihat ke mana mereka pergi, tetapi apabila beban dengan jalan yang menanjak, ada kemungkinan orang tersebut tertimpa beban. Menarik beban sambil memutar bahu akan mengurangi kemungkinan tertabrak apabila dalam kondisi menanjak, akan tetapi meningkatkan potensi keparahan cedera pada bahu, tulang belakang atau pergelangan kaki saat mengerahkan kekuatan dalam posisi yang tidak menguntungkan.
Pilihan menarik atau mendorong dalam aktifitas Manual Handling tergantung pada sudut permukaan, koefisien gesekan, distribusi beban/beban, dan jenis peralatan. Kombinasi keduanya adalah pilihan yang tepat dengan mulai mendorong beban dan kemudian bergantian antara mendorong dan menarik atau pun sebaliknya.