Ada banyak faktor yang mempengaruhi keselamatan dalam berkendara di jalan raya, atau keselamatan dalam bergerak dan juga operator mesin atau equipment, salah satunya adalah memahami blindspot. Blindspot dalam bahasa harafiah berarti “titik buta” yang berarti bahwa tempat kita tidak bisa melihat. Blindspot kendaraan adalah sebuah tempat yang diluar jangkauan penglihatan si pengendara. Semua kendaraan memiliki blindspot, namun setiap tipe kendaraan memiliki titik buta yang berbeda – beda sesuai dengan jenis kendaraan.
Ya, salah satu tantangan keselamatan besar bagi mereka yang mengoperasikan peralatan atau bekerja di sekitarnya adalah mempertahankan awareness terhadap blind spots. Untuk banyak jenis peralatan, area yang tak terlihat ini (blind spot) sangat berbahaya!
Secara sederhana, blind spot (titik buta) adalah area di sekitar kendaraan atau bagian dari peralatan konstruksi tambang dan workshop yang tidak terlihat oleh operator, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan kaca spion internal dan eksternal.
Berikut 5 tips Mencegah Kecelakaan Karena Blind Spot di Area Konstruksi yang dapat Team HSE berikan untuk sekalian.
- Zona eksklusi dan memisahkan pekerja dari peralatan bergerak
- Pasang alarm mundur atau rotary lamp dan kamera mudur
- Pekerja yang kompeten dan berlisensi
- Gunakan prosedur keselamatan
- Beri pelatihan dan APD
- Zona eksklusi dan memisahkan pekerja dari peralatan bergerak
Zona eksklusi dan memisahkan pekerja dari peralatan bergerak harus menjadi opsi pertama dalam mengelola risiko terkait blind spot. Jika tidak memungkinkan, gunakan spotters untuk mengontrol operasi ketika pekerja berada di area terdekat. Dengan catatan, spotter harus selalu terhubung dengan operator dan berada di tempat yang terlihat oleh operator jika harus berada di dekat alat.
- Pasang alarm mundur atau rotary lamp dan kamera mudur
Operator peralatan sering kali memiliki visibilitas yang sangat terbatas terhadap pekerja lapangan atau pejalan kaki di dekatnya, terutama ketika mereka dekat dengan peralatan. Untuk memperingatkan pekerja tentang bahaya atau peralatan di dekatnya, perangkat peringatan harus dipasang seperti alarm mundur atau rotary lamp. Peralatan juga dapat dilengkapi dengan kamera mundur untuk memberikan visibilitas ekstra bagi operator.
- Pastikan pekerja kompeten dan berlisensi
Semua peralatan dioperasikan oleh operator yang kompeten dan berlisensi sebagaimana peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yang membahas tentang lisensi operator K3 alat angkat angkut dapat di lihat pada Permenaker No 8 Tahun 2020 tentang K3 Pesawat Angkat dan Angkut.
- Gunakan prosedur keselamatan
Latihlah pekerja perihal prosedur keselamatan sebelum mereka mulai bekerja. Dimana, Sistem tersebut harus memberikan pemahaman pekerja lapangan untuk mendekati peralatan bergerak hanya jika operator menyetujui permintaan mereka untuk mendekat.
Demikian pula, sistem harus mencegah operator untuk memindahkan peralatan lebih dekat daripada jarak yang ditentukan hingga pekerja lapangan telah diberi tahu oleh operator bahwa mereka telah mengetahui gerakan yang diusulkan. Inilah pentingnya membangun sistem komunikasi yang efektif dua arah antara operator dan pekerja lapangan sebelum memulai pekerjaan.
- Beri pelatihan dan APD
Operator dan pekerja harus terbiasa dengan blind spots yang ditentukan. Berikan program pelatihan induksi (safety induction) yang menegasakan bahaya bekerja dalam jarak dekat dengan peralatan bergerak dan memberikan pengawasan yang memadai. Selain itu, pastikan operator dan pekerja mengenakan peralatan perlindungan pribadi visibilitas tinggi (APD) terutama saat bekerja di malam hari.
Blind spot merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan yang dapat merusak peralatan bahkan menghilangkan nyawa di tempat kerja. Luangkan waktu untuk menerapkan 5 tips tersebut di atas ke tempat kerja Anda untuk mengurangi kemungkinan Anda bertanggung jawab atas kerusakan yang sebenarnya bisa dihindari.
Salam Safety!!!!