Kanker akibat pekerjaan adalah kanker yang terjadi akibat paparan zat karsinogenik (penyebab kanker) di tempat kerja. Paparan tersebut meliputi:
- berbagai macam bahan kimia industri, debu, logam, dan produk pembakaran (misalnya asbes atau knalpot mesin diesel)
- bentuk radiasi (misalnya radiasi ultraviolet atau pengion)
- seluruh profesi dan industri (misalnya bekerja sebagai Mekanik, atau dalam produksi)
- pola perilaku (misalnya kerja shift).
Penyakit kanker adalah sebuah penyakit tumor ganas yang dapat menyerang organ ataupun jaringan tubuh. Penyakit kanker dapat terjadi di berbagai organ tubuh seperti paru, pankreas, mata, otak, kulit, syaraf, darah dan sebagainya. Sebagian besar penderita penyakit kanker adalah usia dewasa dengan berbagai faktor penyebab. Penyakit kanker merupakan sebuah penyakit yang memiliki risiko dari keturunan atau genetik, namun faktor kebiasaan dan gaya hidup seperti kebiasaan makanan dan merokok serta faktor yang tidak diketahui penyebabnya juga memegang peranan penting.
Di sisi lain kemajuan industri tidak dapat dielakkan pada abad ini, yang menyebabkan penggunaan zat-zat kimia baik yang merupakan bahan karsinogen ataupun yang tidak, tidak dapat dielakkan. Contoh zat-zat kimia yang bersifat karsinogen antara lain:
1. Polycyclic Aromatic Hydrocarbons dapat menyebabkan penyakit kanker kulit atau penyakit kanker paru.
2. Benzene dapat menyebabkan penyakit kanker darah.
3. Vinyl Chlorida dapat menyebabkan penyakit kanker otak.
4. Asbestos dan Silika dapat menyebarkan penyakit kanker paru.
Melihat berbagai fakta di atas, maka hirarki kontrol dari engineering, administratif dan alat perlindungan diri (APD) menjadi strategi untuk mencegah paparan karsinogen di tempat kerja, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati. Melihat MSDS (Material Safety Data Sheets) dari bahan kimia yang digunakan sebagai informasi tentang hazard dan precaution yang diperlukan saat bekerja, mengenali rute masuknya karsinogen sangat membantu mencegah paparannya. Ada tiga rute yaitu inhalasi (pernafasan), kontak kulit dan melalui sistem pencernaan. Diperlukan surveilance lingkungan kerja dengan pengukuran dan bagaimana pengaturan lama dan seberapa banyak paparan di tempat kerja.
Meskipun penyakit kanker tidak memiliki gejala secara spesifik namun biasanya para penderita penyakit kanker akan mengeluhkan hal-hal sebagai berikut:
1. Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
2. Deman yang berkepanjangan.
3. Merasakan lelah berkepanjangan.
4. Rasa nyeri.
5. Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap, atau lebih kuning atau lebih merah.
6. Diare atau sulit BAB yang berkepanjangan.
7. dan gejala-gejala lainnya.
Demi menjaga kesehatan para pekerja, karena mencegah itu lebih baik dari pada mengobati, maka selain alat perlindungan diri yang diberikan pada pekerja saat sedang bekerja juga diperlukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala. Hal ini perlu dilakukan untuk menilai apakah zat-zat kimia yang digunakan pekerja pada pekerjaannya sudah melebihi ambang batas normal pada tubuh sehingga berisiko menyebabkan penyakit kanker pada pekerja, sehingga kejadian penyakit kanker pada pekerja dapat dihindari.