Semangat Pagi buat rekan-rekan sekalian, didalam training k3 teman-teman pasti sudah tahu apa itu hirarki pengendalian bahaya bukan? Ada beberapa perlindungan untuk mengendalikan bahaya apa pun. Setiap tingkat perlindungan ini berfungsi untuk melindungi karyawan. Beberapa pengamanan atau pengendalian lebih efektif dibandingkan yang lain. Hierarki pengendalian menguraikan pengendalian yang digunakan untuk memitigasi bahaya dari yang paling efektif hingga yang paling tidak efektif.
Hirarki dapat memiliki tingkat kontrol tambahan atau lebih sedikit tergantung pada referensi yang Anda lihat. Hierarki yang akan kita diskusikan tercantum sebagai eliminasi, substitusi, pengendalian teknik, pengendalian administratif, dan APD.
Contoh Hierarki Kontrol
Untuk lebih memahami hierarki kontrol, saya akan memberikan contoh dalam pekerjaan. Contoh: Seorang yang bekerja Painting akan mengaplikasikan cat dengan kadar volatile organic compounds (VOC) yang tinggi pada permukaan logam di sebuah area fabrikasi.
Eliminasi: Menghilangkan bahaya. Contoh: Prosesnya dapat dialihdayakan atau diselesaikan dengan proses otomatis untuk menghilangkan situasi tersebut, menyingkirkan bahan-bahan yang lain yang dapat memicu kebakaran dikarenakan bahan kimia.
Substitusi: Gantikan proses atau bahan kimia yang lebih berbahaya dengan yang kurang berbahaya. Contoh: Gunakan cat dengan kandungan VOC lebih rendah untuk melindungi Karyawan tersebut. Hampir selalu ada pilihan yang tidak terlalu berbahaya ketika berhadapan dengan bahan kimia.
Teknik: Merekayasa bahaya. Misalnya- dibuatkan ruangan painting, isolasi, sistem ventilasi, dll., adalah contohnya pengendali teknik. Contoh: Aplikasikan cat di tempat pengecatan yang memiliki sistem ventilasi yang baik. Hal ini akan membantu melindungi tukang cat serta karyawan lain di pabrik.
Administratif: Pengendalian administratif adalah hal-hal seperti pelatihan kerja, rotasi pekerjaan, istirahat, kebijakan perusahaan, dll. Contoh: Dibuatkan MSDS, Melatih tukang cat untuk menyelesaikan tugas dengan aman. Contoh lain- gunakan rotasi atau jeda pekerjaan untuk membatasi paparan cat terhadap karyawan.
APD: Alat pelindung diri meliputi barang-barang seperti sarung tangan, respirator, sepatu berujung baja, kacamata pengaman, dan penutup telinga. Contoh: Sediakan respirator yang akan melindungi dari asap atau debu cat. Sediakan juga kacamata untuk melindungi mata dan beberapa jenis baju untuk melindungi kulit.
Kita harus selalu berusaha menghilangkan sebanyak mungkin bahaya. Jika penghapusan tidak memungkinkan, maka pengendalian lain yang lebih rendah dalam hierarki harus diterapkan untuk melindungi karyawan. APD selalu menjadi pilihan terakhir dan tidak boleh dipandang sebagai pengendalian utama terhadap suatu bahaya. Semakin banyak pengamanan yang diterapkan terhadap suatu bahaya, semakin kecil kemungkinan terjadinya insiden. Jangan pernah berpikiran bahwa membenarkan pekerjaan itu sudah biasa dilakukan, tetapi anda harus membiasakan melakukan pekerjaan dengan benar.
Mari kita diskusi sebentar:
- coba sharing pengalaman anda masing-masing baik dipekerjaan maupun di kehidupan sehari-hari terkait penting nya hirarki kontrol ini. apa yang harus anda lakukan mulai dari eliminasi, subtitusi, rekayasa tehnik, administrasi dan juga APD.