Perlu kamu ketahui, salah satu cedera yang dialami ketika terjadi kecelakaan kerja adalah patah tulang atau fraktur. Hal ini tentunya menyebabkan pekerja sulit melakukan pekerjaannya seperti semula serta menjadi tidak produktif.
Pasalnya, ketika tulang patah dapat menyebabkan susunan keutuhannya menjadi terputus, sehingga bentuk atau posisinya berubah. Tentu, ini fungsi anggota tubuh yang cedera tidak bisa sempurna, sehingga menghambat berbagai aktivitas, terutama pekerjaannya.
erdapat beberapa jenis patah tulang yang umum terjadi di lingkungan sekitar akibat kecelakaan maupun yang lainnya. Berikut jenis-jenisnya.
- Fraktur terbuka
Pertama, ada jenis cedera yang mana terdapat luka terbuka pada permukaan kulit yang ada di sekitar fraktur. Biasanya, luka ini berupa robekan atau goresan akibat benda tajam atau lainnya. Bahkan, pada jenis ini, terdapat pula bagian tulang yang patah mencuat ke luar. Hal ini terjadi ketika cederanya dalam kondisi yang parah.
- Fraktur tertutup
Kedua, terdapat jenis fraktur tertutup yang mana tidak menimbulkan luka terbuka pada area tulang yang patah. Namun, jenis cedera ini nantinya lebih sulit diidentifikasi lebih detail.
- Fraktur lengkap
Selanjutnya, terdapat jenis fraktur lengkap yang mana kondisi tulang patah menjadi dua bagian atau lebih dan hancur. Jenis ini terbagi menjadi dua kategori, yakni displaced fracture dan nondisplaced fracture. Displaced fracture merupakan jenis fraktur yang mana bagian tulang patah mengalami pergeseran, sehingga menyebabkan ujung-ujung tulang tidak sejajar. Kedua, nondisplaced fracture yang berarti kebalikannya, yakni meskipun tulang patah, tetapi kondisinya tetap sejajar karena tidak ada pergeseran.
- Fraktur tidak lengkap
Terakhir, ada jenis fraktur tidak lengkap yang berarti tulang patah tidak sepenuhnya. Biasanya, jenis ini disebut juga dengan kondisi tulang retak.
Perlu kamu ketahui, bahwa terdapat beberapa tanda-tanda terjadinya patah tulang. Umumnya, gejala utama fraktur adalah nyeri hebat di area tulang yang patah. Nyeri ini nantinya akan bertambah parah jika bagian tubuh digerakkan. Selain itu, terdapat beberapa gejala yang bisa timbul ketika seseorang mengalami fraktur, yakni sebagai berikut:
- Nyeri di area tulang yang patah
- Tulang mencuat keluar dari kulit
- Sulit menggerakkan bagian tubuh yang mengalami patah tulang
- Memar dan bengkak di area tulang yang patah
- Kesemutan dan mati rasa
- Deformitas atau adanya perbedaan bentuk.
maka kamu wajib mengetahui upaya pertolongan pertamanya. Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan.
1. Hentikan pendarahan
Langkah pertama, segera periksa kondisi korban. Jika terdapat pendarahan, maka segera hentikan dengan cara mengangkat dan menekan luka menggunakan kain perban.
2. Imobilisasi area yang cedera
Jika kamu sudah memeriksa kondisi korban, maka bantulah mereka untuk tetap diam dengan kondisi tubuh yang stabil agar nyeri yang dialami tidak semakin parah. Biasanya, langkah ini dilakukan dengan cara memberikan bantalan pada bagian tubuh yang patah dan cedera agar korban tidak merasakan sakit yang semakin parah. Periksa juga, apabila fraktur yang dialami korban termasuk jenis terbuka, maka segera tutupi luka dengan kain bersih maupun pembalut steril agar pendarahannya tidak semakin parah.
3. Kompres es batu
Cara pertolongan pertama selanjutnya adalah dengan mengompres atau membungkus area tubuh yang patah menggunakan handuk dingin maupun kantong es. Biasanya, langkah ini dilakukan selama sepuluh menit sekali dan diulang beberapa kali sampai korban merasa bahwa nyerinya sudah sedikit reda.
4. Jangan pindahkan korban
Berikutnya, pastikan kamu tidak memindahkan korban dari tempatnya. Kecuali, jika korban berada di lokasi yang membahayakan, seperti di tengah jalan raya atau lainnya. Dalam hal ini, kamu harus membantu korban agar mendapatkan posisi yang nyaman dan stabil, sehingga cedera yang dialami tidak semakin parah.