Masyarakat umum dapat membeli obat bebas dan bebas terbatas. Self medication atau penggunaan obat oleh pasien sendiri merupakan praktek yang sering dilakukan masyarakat. Namun demikian, beberapa obat tidak dapat dibeli secara bebas oleh masyarakat umum. Terkadang, kita kurang mengenali jenis-jenis obat berdasarkan penandaannya. Di sisi lain, jumlah orang yang melakukan self medication kemungkinan meningkat pada masa pandemi ini, berpotensi meningkatkan pembelian obat di luar obat bebas dan bebas terbatas, tanpa disertai dengan resep dokter.
Berdasarkan Permenkes no 917/MENKES/PER/X/1993 tentang Wajib Daftar Obat, berdasarkan penandaannya obat dapat dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu:
- Obat bebas (bertanda lingkaran hijau dengan garis hitam di sekelilingnya). Obat golongan ini dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter, dan bahkan tersedia di toko umum. Jika digunakan sesuai dengan petunjuk, obat relatif aman dan dapat digunakan untuk mengatasi gejala penyakit ringan yang non spesifik.
- Obat bebas terbatas (bertanda lingkaran biru dengan garis hitam di sekelilingnya) Obat ini hanya dapat dibeli di apotik, namun dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada petunjuk penggunaannya terdapat tanda peringatan. Obat bebas terbatas juga dapat digunakan untuk self medication, namun perlu perhatian khusus.
- Obat keras (bertanda lingkaran merah dengan tulisan huruf K) Obat keras hanya dapat diperoleh di apotik dan harus menggunakan resep dokter.
- Narkotik (bertanda lingkaran hitam) Terkhusus ini harus benar-benar kontrol Dokter
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan obat bebas dan bebas terbatas adalah sebagai berikut:
- Kenali gejala apa saja yang dapat diobati dengan obat bebas dan bebas terbatas serta kenali tanda bahaya.
Berbagai gejala sakit ringan dapat diatasi dengan penggunaan obat bebas seperti demam, mual, diare, sakit kepala, gejala flu, dan batuk. Sebagai penanganan awal penggunaan obat bebas tetap diperbolehkan, namun pasien juga perlu waspada jika gejala-gejala tersebut tidak menghilang dengan penggunaan obat yang tepat lebih dari 3-5 hari atau jika gejala tersebut menjadi lebih berat dari sebelumnya.
Gejala ringan yang awalnya dialami bisa jadi juga merupakan gejala awal penyakit lain yang lebih serius. Jika pasien mencurigai hal tersebut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Penyakit yang berat akan lebih mudah dicegah jika dapat diketahui dan ditangani sejak dini
- Gunakan obat sesuai dengan indikasi, dosis dan cara yang tertera pada petunjuk penggunaan obat (tertera pada kemasan atau brosur obat)
Penggunaan obat sesuai dengan petunjuk akan menghindarkan pasien dari risiko terjadinya efek samping dan pasien akan memperoleh khasiat obat. Lama penggunaan obat bebas tanpa pengawasan tenaga Kesehatan sebaiknya tidak lebih dari 5 hari. Jika lebih dari 5 hari tidak ada perbaikan yang berarti, sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas Kesehatan terdekat.
- Baca perhatian khusus, kontraindikasi dan tanda/gejala efek samping pada kemasan obat.
Tiap obat memiliki risiko efek samping yang perlu diwaspadai oleh penggunanya. Selain itu, obat-obatan tertentu juga tidak boleh digunakan atau masih dapat digunakan namun dengan pengawasan ketat, pada pasien dengan kondisi tertentu karena dapat membahayakan. Oleh karenanya sebelum menggunakan obat, diharapkan pasien membaca info-info tersebut pada kemasan obat, dan jika kejadian tidak diinginkan terjadi setelah penggunaan obat bebas, segera memeriksakan diri pada fasilitas kesehatan terdekat.
- Selalu perhatikan tanggal kadaluarsa obat.
Sebelum menggunakan obat selalu perhatikan tanggal kadaluarsa obat, baik untuk obat yang sudah lama disimpan di rumah ataupun yang baru dibeli. Jika tidak ada tanggal kadaluarsanya, sebaiknya ganti dengan obat yang sudah jelas belum kadaluarsa. Jika didapati ada perubahan warna, bau atau rasa, sebaiknya obat tidak digunakan lagi dan ganti dengan obat yang masih dalam keadaan baik.
Selalu perhatikan efek samping dari penggunaan obat-obat secara bebas agar Kesehatan Ginjal kita tetap terjaga, dan tidak merusak system organ tubuh kita..
Stay safey, stay Health
SAFETY FIRST