Line marking di area kerja bukan hanya sekadar garis atau warna yang terlukis di lantai, tetapi merupakan panduan visual penting untuk menjaga keselamatan seluruh pekerja. Setiap garis memiliki fungsi berbeda, mulai dari area pejalan kaki, jalur forklift, zona penyimpanan barang, hingga area berbahaya yang harus dihindari. Dengan memahami dan mematuhinya, kita membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih teratur, aman, dan minim risiko.
Line marking di area kerja memiliki arti penting sesuai warnanya: kuning untuk batas area dan jalur umum, hijau untuk area aman seperti jalur evakuasi atau titik kumpul, merah untuk area berbahaya atau perlengkapan pemadam kebakaran, biru untuk instruksi khusus yang wajib dipatuhi, putih untuk area penempatan material, oranye untuk area mesin atau peralatan, hitam/kuning sebagai peringatan bahaya, dan merah/putih sebagai zona larangan keras yang tidak boleh dihalangi. Memahami setiap warna membantu pekerja menjaga keselamatan dan keteraturan di area kerja.
Ketidakpatuhan terhadap line marking dapat memicu berbagai potensi bahaya, seperti tabrakan antara pejalan kaki dan kendaraan operasional, tersandung material yang ditempatkan tidak sesuai area, atau masuknya pekerja ke zona yang memiliki risiko tinggi. Banyak insiden kerja terjadi bukan karena alat bermasalah, tetapi karena pekerja mengabaikan panduan visual yang sudah disiapkan untuk melindungi mereka.
Setiap pekerja memiliki tanggung jawab untuk selalu memperhatikan jalur yang dilaluinya. Ketika berjalan, pastikan berada di jalur pedestrian; ketika bekerja, pastikan semua material ditempatkan di area yang ditandai khusus. Kendaraan seperti forklift juga wajib mengikuti jalur yang sudah ditetapkan untuk menghindari persilangan jalur yang tidak perlu. Kepatuhan sederhana ini dapat mengurangi potensi kecelakaan secara signifikan.
Perusahaan juga harus memastikan bahwa line marking tetap jelas, tidak pudar, dan selalu diperbarui sesuai perubahan layout kerja. Sosialisasi berkala serta pemeriksaan rutin sangat penting agar pekerja tetap memahami fungsinya. Dengan disiplin bersama dalam mematuhi line marking, kita menciptakan budaya kerja yang aman, rapi, dan saling melindungi antar pekerja.