Near-miss adalah kejadian yang hampir menyebabkan cedera, kerusakan, atau gangguan operasional, tetapi berhasil dihindari secara kebetulan atau tindakan cepat. Contohnya: alat berat nyaris menabrak pekerja, kabel listrik terbuka yang hampir tersenggol, atau tumpahan cairan kimia yang nyaris menyebabkan slip. Melaporkan near-miss sangat kritis karena memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi bahaya sebelum menimbulkan konsekuensi serius. Contoh nyata near-miss di tempat kerja antara lain peralatan yang jatuh dari ketinggian dan hampir mengenai pekerja di bawahnya, kabel listrik terbuka yang nyaris tersenggol, atau tumpahan cairan yang belum sempat menyebabkan kecelakaan slip. Penting untuk dipahami bahwa near-miss bukanlah sekadar kejadian kecil, melainkan peringatan dini yang menunjukkan adanya celah dalam sistem keselamatan kita.
Mengapa Pelaporan Near-Miss Sangat Penting?
Pelaporan near-miss memiliki tiga manfaat utama. Pertama, sebagai pencegahan insiden serius mengikuti prinsip Heinrich’s Triangle yang menyatakan bahwa dari 300 near-miss akan muncul 29 insiden minor dan 1 kecelakaan serius. Kedua, untuk membangun budaya keselamatan yang positif dimana karyawan merasa aman untuk melapor tanpa takut dihukum (no blame culture). Ketiga, data near-miss memberikan gambaran nyata tentang bahaya tersembunyi, kebutuhan pelatihan, dan area perbaikan prosedur kerja. Dengan menganalisis pola near-miss, kita dapat mengidentifikasi akar masalah sebelum terjadi kecelakaan yang lebih serius.
Cara Melaporkan Near-Miss
Langkah 1: Segera Laporkan!
-
Jangan anggap remeh, laporkan secepatnya ke supervisor atau tim HSE.
-
Gunakan formulir pelaporan atau sistem digital jika tersedia.
Langkah 2: Deskripsi Jelas
-
Apa yang terjadi? (Contoh: “Palu jatuh dari ketinggian 2 meter, nyaris mengenai kaki pekerja.”)
-
Di mana dan kapan? (Lokasi & waktu kejadian.)
-
Penyebab potensial? (Misal: Toolbox tidak terkunci, pekerja tidak memakai helm.)
Langkah 3: Tindak Lanjut
-
Tim HSE/supervisor harus:
-
Investigasi penyebab.
-
Rekomendasikan perbaikan (seperti pelatihan, perbaikan prosedur, atau penambahan APD).
-
Update semua pekerja tentang pembelajaran dari near-miss.
-
Sebuah near-miss yang dilaporkan hari ini bisa mencegah kecelakaan fatal besok. Mari bangun budaya safety yang proaktif dimana setiap karyawan merasa bertanggung jawab dan nyaman untuk melaporkan potensi bahaya. Karena di balik setiap laporan near-miss, ada nyawa yang bisa kita selamatkan.
Salam Safety!