Data menunjukkan lebih dari 6000 kecelakaan terjadi setiap tahun nya disebabkan oleh microsleep. Dengan presentase 45% pria dan 22% wanita mengalami kecelakaan microsleep.
Usaha untuk menciptakan operasional yang aman memang masih terus menjadi tantangan bagi pengusaha, berbagai macam usaha dilakukan dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja untuk menjamin operasional dapat berjalan aman dan produktif terus mendapat ujian dengan terjadinya kecelakaan.
Ya..seperti yang kita ketahui bersama bahwa kecelakaan merupakan suatu hal yang tidak diinginkan, tidak direncanakan, dan dapat menimpa siapa saja, hal ini menuntut kita semua terutama praktisi K3 untuk terus memikirkan metode-metode yang paling efektif dan applicable untuk menekan jumlah kecelakaan.
Microsleep adalah suatu kejadian dimana seseorang tertidur secara singkat yang berkisar antara 1detik – 30 detik. Kejadian ini biasanya tanpa tanda-tanda sebelumnya dan orang yang mengalami microsleep biasanya tidak menyedari bahwa mereka baru saja hilang kesadaran.
Pada saat kondisi kelelahan (mengantuk) sebagian fungsi dari otak kita akan menurun atau otak sudah tertidur, walaupun secara fisik masih terjaga. Inilah yang sering disebut dengan tidur lokal (local sleep). Jadi dapat disimpulkan bahwa kita masih tetap terjaga atau tidak tidur tetapi otak kita tidak berfungsi secara penuh.
Nah..microsleep terjadi ketika tidur lokal (local sleep) berlangsung lebih lama sehingga kesadaran kita tidak berjalan baik sampai kita tersentak dan tersadar. Orang yang mengalami microsleep bisa mengalami beberapa hal berikut:
- Tatapan kosong (melamun)
- Sering mengangguk (tersentak)
- Lambat dalam berkedip (frekuensi kedip berkurang)
- Tiba-tiba kaget (terhenyat)
- Lupa apa saja yang baru terjadi
Yang paling penting untuk diwaspadai adalah “Microsleep bisa terjadi saat mata masih terbuka“.
Untuk mencegah bahaya microsleep saat berkendara, kamu bisa melakukan hal berikut:
- Tepikan kendaraan secara berkala sebelum merasa mengantuk, gunakan kesempatan ini untuk menggerakkan badan atau melakukan peregangan
- Istirahat secara berkala ketika berkendara jarak jauh, pejamkan mata dan upayakan tidur singkat selama 20 menit sampai 30 menit
- Jika punya kecenderungan microsleep, upayakan jangan berkendara sendirian. Ajak orang lain agar ada teman bicara di sepanjang jalan. Percakapan dapat membangunkan sel otak, mempercepatan pernapasan, dan memompa oksigen ekstra ke aliran darah, sehingga pengendara tidak gampang mengantuk
- 30 menit sebelum berkendara, minum asupan berkafein seperti kopi atau teh
- Apabila ada rencana berkendara jauh, pastikan pengendara tidur berkualitas minimal tujuh jam
- Mendengarkan musik tempo cepat atau audiobook