Menjaga jalan dan pintu darurat agar selalu bebas dari halangan, mengapa ini begitu penting? Bayangkan terjadi keadaan darurat seperti kebakaran atau gempa, di mana kepanikan terjadi, visibilitas berkurang akibat asap, dan waktu evakuasi sangat terbatas. Pada momen kritis tersebut, jalan dan pintu darurat adalah jalur penyelamatan satu-satunya. Jika ternyata tertutup oleh tumpukan barang, peralatan, atau furnitur, maka kita telah memblokir jalan keselamatan bagi diri sendiri dan rekan kerja. Risikonya bukan hanya cedera, tetapi bisa berakibat fatal bahkan kematian.
Dalam keseharian kerja, kita sering tanpa sadar menciptakan halangan-halangan ini. Contohnya, menempatkan box inventaris sementara di koridor, memarkir forklift atau troli di dekat pintu emergency, membiarkan kabel listrik melintang di lantai, atau bahkan menumpuk sampah dan kardus bekas di jalur evakuasi. Pintu darurat sendiri kadang terhalangi oleh rak yang dipindahkan atau bahkan dikunci dengan rantai dari luar untuk “keamanan”, yang justru sangat berbahaya.
Oleh karena itu, tanggung jawab untuk menjaga akses ini ada pada setiap orang di tempat ini, bukan hanya petugas kebersihan atau supervisor. Kita semua harus proaktif. Pertama, jangan pernah menambah masalah dengan meletakkan barang meskipun hanya sementara di area tersebut. Kedua, laporkan segera jika melihat halangan kepada atasan langsung, atau jika mampu, amankan sendiri barang kecil yang menghalangi. Ketiga, koreksi dengan sopan jika melihat rekan lain melakukan hal yang dapat membahayakan.
Biasakan juga untuk selalu aware secara visual. Setiap kali kita melewati pintu atau jalur darurat, perhatikan sekelilingnya. Pastikan tidak ada halangan dan petunjuk arah evakuasi jelas terbaca. Dalam keadaan darurat, akses yang lancar dapat menyelamatkan nyawa. Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk disiplin dalam hal ini. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama.
Salam Safety!