Pada 3 Juni 2021 terjadi suatu kecelakaan di lokasi proyek di Singapura. Sebuah wheel loader yang digunakan untuk memindahkan kerikil dan pasir melindas pekerja saat mundur. Kamera tampak belakang dipasang pada wheel loader, tetapi alarm peringatan dan alarm mundurnya tidak berfungsi. Akibat dari kejadian tersebut, korban meninggal dunia.
Kecelakaan yang diakibatkan Blindspot tersebut tidak hanya itu saja, banyak rentetan kejadian yang berakibat fatality yang terjadi dikarenakan blindspot, tidak hanya di Indonesia tapi juga di Dunia. Seperti baru-baru ini 04 september 2024, fatality terjadi di PT. PAMA, Sebagian disebabkan juga oleh blindspot.
Memahami Bahaya BlindSpot
Salah satu tantangan keselamatan besar bagi mereka yang mengoperasikan peralatan konstruksi dan area tambang bekerja di sekitarnya adalah mempertahankan awareness terhadap blind spots. Untuk banyak jenis peralatan, area yang tak terlihat ini (blind spot) sangat berbahaya.
Secara sederhana, blind spot (titik buta) adalah area di sekitar kendaraan, Equipment atau bagian dari peralatan konstruksi yang tidak terlihat oleh operator, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan kaca spion internal dan eksternal.
Peralatan konstruksi biasanya berukuran besar dan hal ini dapat membuat blindspot di sekitar peralatan menjadi sangat besar dan sulit untuk dilihat. Semakin besar peralatan, semakin besar pula blindspot atau area berbahaya bagi pejalan kaki dan pekerja lapangan.
Di lokasi konstruksi yang padat akan berbagai jenis pekerjaan, orang sangat mudah untuk berada di dekat bahkan sangat dekat dengan peralatan bergerak sehingga dapat menyebabkan terjepit, tertabrak, terlindas dsb.
Peralatan bergerak dalam konstruksi bisa berupa truk, forklift, mobile crane dan juga alat pemindah tanah seperti excavator, loaders, bulldozers, skid steer loaders dan grader. Hal ini mengakibatkan blindspot pada masing-masing peralatan juga berbeda-beda.
Tips Mencegah Kecelakaan Karena BlindSpot di Area Konstruksi atau Tambang
Agar kejadian serupa tidak ulang lagi, berikut 5 tips Mencegah Kecelakaan Karena Blind Spot di Area Konstruksi atau tambang yang dapat di aplikasikan di area kerja.
- Zona eksklusi dan memisahkan pekerja dari equipment bergerak
Zona eksklusi dan memisahkan pekerja dari equipment bergerak harus menjadi opsi pertama dalam mengelola risiko terkait blind spot. Jika tidak memungkinkan, gunakan spotters untuk mengontrol operasi ketika pekerja berada di area terdekat. Dengan catatan, spotter harus selalu terhubung dengan operator dan berada di tempat yang terlihat oleh operator jika harus berada di dekat alat
- Pasang alarm mundur atau rotary lamp dan kamera mudur
Operator equipment sering kali memiliki visibilitas yang sangat terbatas terhadap pekerja lapangan atau pejalan kaki di dekatnya, terutama ketika mereka dekat dengan Equipment. Untuk memperingatkan pekerja tentang bahaya di dekatnya, perangkat peringatan harus dipasang seperti alarm mundur atau rotary lamp. Equipment juga dapat dilengkapi dengan kamera mundur untuk memberikan visibilitas ekstra bagi operator.
- Pastikan pekerja kompeten dan berlisensi
Semua Equipment dioperasikan oleh operator yang kompeten dan berlisensi sebagaimana peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Gunakan prosedur keselamatan
Latihlah pekerja perihal prosedur keselamatan sebelum mereka mulai bekerja. Dimana, Sistem tersebut harus memberikan pemahaman pekerja lapangan untuk mendekati Equipment bergerak hanya jika operator menyetujui permintaan mereka untuk mendekat.
Demikian pula, sistem harus mencegah operator untuk memindahkan equipment lebih dekat daripada jarak yang ditentukan hingga pekerja lapangan telah diberi tahu oleh operator bahwa mereka telah mengetahui gerakan yang diusulkan. Inilah pentingnya membangun sistem komunikasi yang efektif dua arah antara operator dan pekerja lapangan sebelum memulai pekerjaan.
- Beri pelatihan dan APD
Operator dan pekerja harus terbiasa dengan blindspots yang ditentukan. Berikan program pelatihan induksi (safety induction) yang menegaskan bahaya bekerja dalam jarak dekat dengan equipment bergerak dan memberikan pengawasan yang memadai. Selain itu, pastikan operator dan pekerja mengenakan peralatan perlindungan pribadi visibilitas tinggi (APD) terutama saat bekerja di malam hari.