Stres kerja adalah kondisi tekanan mental dan emosional yang muncul ketika tuntutan pekerjaan melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasinya. Stres tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan fisik, kinerja, serta keselamatan kerja.
Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai dampak, seperti mudah marah, sulit berkonsentrasi, sulit tidur, hingga menurunnya produktivitas. Dari sisi fisik, stres dapat menyebabkan sakit kepala, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, bahkan meningkatkan risiko penyakit jantung. Yang lebih berbahaya, stres juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja karena pekerja menjadi kurang fokus, ceroboh, atau mengabaikan prosedur keselamatan.
Beberapa faktor penyebab stres kerja di antaranya adalah beban kerja berlebihan, tekanan target, jam kerja panjang, lingkungan kerja yang bising atau tidak nyaman, konflik antar rekan kerja, serta kurangnya dukungan dari atasan. Jika hal-hal ini tidak segera ditangani, maka bukan hanya individu yang dirugikan, melainkan juga tim kerja dan perusahaan secara keseluruhan.
Untuk mencegah dan mengurangi dampak stres kerja, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan. Pertama, mengatur waktu kerja dengan baik dan memanfaatkan waktu istirahat secara maksimal. Kedua, menjaga pola hidup sehat dengan olahraga teratur, makan bergizi, dan cukup tidur. Ketiga, membiasakan komunikasi yang baik dengan rekan kerja maupun atasan agar permasalahan dapat diselesaikan lebih cepat. Keempat, tetap menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Jika merasa stres berlebihan, jangan sungkan untuk berkonsultasi atau meminta bantuan.
Ingatlah, bekerja dalam kondisi sehat dan pikiran yang tenang akan membuat kita lebih produktif, lebih aman, dan terhindar dari kecelakaan. Mari kita sama-sama menjaga kesehatan mental dan fisik, karena keselamatan kerja dimulai dari diri kita sendiri.
Salam Safety!