Banjir yang belakangan ini sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia menjadi ancaman serius yang perlu diantisipasi oleh seluruh pekerja, termasuk di lingkungan perkantoran. Kondisi cuaca ekstrem dapat menimbulkan genangan air yang masuk ke area kerja, merusak fasilitas, dan membahayakan keselamatan. Oleh karena itu, setiap karyawan perlu memahami risiko banjir di sekitar kantor, terutama jika lokasi berada di dekat sungai, drainase kecil, perumahan rendah, atau area parkir yang mudah tergenang. Dengan memahami potensi bahaya sejak awal, perusahaan dapat mengambil langkah pencegahan lebih cepat dan efektif.
Salah satu aspek penting dalam mencegah dampak banjir adalah memastikan kebersihan lingkungan kerja. Saluran air harus bebas dari sampah dan sumbatan agar air dapat mengalir dengan baik saat hujan deras. Barang-barang penting seperti dokumen, arsip, dan perangkat elektronik tidak boleh diletakkan langsung di lantai, terutama di area yang rawan terjadi rembesan air. Selain itu, pemeriksaan rutin pada pintu, jendela, dan sisi bangunan penting dilakukan untuk mencegah masuknya air ke dalam ruangan ketika curah hujan meningkat. Pencegahan kecil seperti ini dapat mengurangi risiko kerusakan yang besar.
Ketika banjir mulai menggenangi area kantor, langkah keselamatan menjadi prioritas utama. Jika air sudah masuk ke ruang kerja, aliran listrik di area terdampak harus segera dimatikan untuk mencegah risiko korsleting dan kebakaran. Hindari menyentuh kabel, colokan, atau perangkat listrik yang dekat dengan air, dan segera amankan dokumen penting ke tempat yang lebih tinggi. Genangan air juga dapat menyembunyikan benda berbahaya atau membuat lantai licin, sehingga karyawan harus berhati-hati dan menghindari berjalan di area tersebut tanpa kebutuhan mendesak. Pada tahap ini, instruksi HSE atau manajemen menjadi pedoman utama untuk langkah evakuasi yang aman.
Selain risiko di dalam kantor, perjalanan menuju dan pulang dari tempat kerja juga perlu diperhatikan. Ketika hujan lebat dan banjir terjadi di jalan, karyawan diimbau untuk tidak memaksakan kendaraan melewati genangan tinggi karena dapat menyebabkan mogok atau terseret arus. Jika akses menuju kantor tidak aman, karyawan perlu segera melapor kepada atasan agar dapat diberikan arahan, karena keselamatan pribadi merupakan prioritas. Berjalan kaki di genangan air juga berbahaya karena bisa tersandung lubang atau benda tajam yang tidak terlihat.
Setelah banjir surut, proses pemulihan harus dilakukan dengan hati-hati. Pastikan seluruh area aman sebelum menyalakan listrik kembali, dan bersihkan lantai yang licin agar tidak terjadi insiden terpeleset. Kabel, stop kontak, dan perangkat elektronik harus dikeringkan secara menyeluruh sebelum digunakan. Peralatan atau dokumen yang rusak akibat air perlu dipisahkan untuk penanganan lebih lanjut, dan kerusakan fasilitas harus segera dilaporkan kepada pihak teknis atau HSE. Pemulihan yang terencana membantu memastikan lingkungan kerja kembali aman dan siap digunakan.
Secara keseluruhan, banjir bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga isu keselamatan kerja yang harus dipahami semua karyawan. Melalui kesiapsiagaan, kedisiplinan, dan tindakan yang terarah mulai dari pencegahan, penanganan saat banjir, hingga pemulihan setelahnya setiap pekerja dapat berperan dalam menjaga keselamatan dirinya, rekan kerja, serta aset perusahaan. Kesadaran bersama menjadi kunci agar kantor tetap aman dan operasional tetap berjalan meskipun menghadapi cuaca ekstrem.
