Menyimpan barang yang tidak perlu di area kerja dapat menciptakan lingkungan yang semrawut dan tidak aman. Barang-barang yang tidak lagi digunakan, tetapi tetap disimpan tanpa alasan, berpotensi menghalangi jalur evakuasi, menutup akses menuju peralatan penting, dan mengganggu mobilitas pekerja. Kondisi ini bukan hanya menurunkan kenyamanan, tetapi juga meningkatkan potensi risiko kecelakaan seperti tersandung, terjatuh, atau tertabrak benda yang menumpuk.
Selain itu, penumpukan barang yang tidak diperlukan dapat menjadi bahaya tambahan, terutama ketika menyangkut dokumen kertas, karton, atau material mudah terbakar lainnya. Barang-barang tersebut dapat memperparah risiko kebakaran jika ditempatkan dekat stop kontak, kabel listrik, atau area yang panas. Tumpukan barang yang jarang diperiksa juga dapat menjadi sarang debu dan hama, yang berdampak pada kesehatan pekerja.
Untuk mencegah hal ini, kebiasaan memilah barang secara rutin perlu diterapkan. Dokumen lama dapat diarsipkan secara digital atau dimusnahkan sesuai prosedur, sementara peralatan rusak atau tidak layak pakai harus segera dilaporkan untuk dikeluarkan dari inventaris. Barang pribadi juga sebaiknya dibatasi agar meja kerja tetap rapi dan tidak mengganggu ruang gerak. Kebiasaan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga mempercepat proses pencarian barang yang diperlukan.
Lingkungan kerja yang bersih dan bebas dari barang tidak perlu akan menciptakan suasana lebih nyaman, aman, dan produktif. Dengan area kerja yang tertata, risiko kecelakaan menurun, alur kerja menjadi lebih mudah, dan pekerja dapat berkonsentrasi tanpa gangguan visual. Menjaga kerapian bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan, tetapi komitmen bersama untuk menciptakan kantor yang lebih profesional dan berstandar K3.