Sakura Regency J5-8A

Jati Asih, Bekasi 17423

Have Any Question

(021) 824 073 09

Send Your Mail

info@garudamart.com

KENDALIKAN EMOSI : KEMARAHAN DAPAT MENGARAH PADA HUMAN ERROR

Emosi adalah bagian alami dari diri manusia, namun di lingkungan kerja khususnya area operasional, produksi, warehouse, maupun lapangan emosi yang tidak terkendali dapat menjadi faktor penyebab terjadinya human error. Ketika seseorang marah, fokus menurun, respon melambat, dan pengambilan keputusan menjadi tidak rasional. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat memicu kecelakaan, merusak alat, hingga mengancam keselamatan diri sendiri dan rekan kerja.

Dampak Kemarahan terhadap Keselamatan

Kemarahan bukan hanya masalah personal, tetapi dapat berdampak langsung terhadap K3 di tempat kerja. Beberapa risiko yang sering muncul antara lain:
• Menurunnya konsentrasi sehingga pekerja tidak memperhatikan prosedur atau lingkungan sekitar.
• Gerakan yang terburu-buru atau agresif, berpotensi menyebabkan slip, terjepit, tersandung, atau salah langkah.
• Pengambilan keputusan yang tidak bijak, misalnya tetap bekerja meski kondisi tidak aman.
• Gangguan komunikasi, membuat instruksi salah dipahami atau membuat konflik baru.
• Meningkatkan risiko kecelakaan pada alat berat atau mesin karena operator dalam kondisi emosi tidak stabil.

Dalam banyak kasus, human error bukan disebabkan oleh kurangnya keahlian, tetapi kondisi mental yang tidak stabil.

Cara Mengendalikan Emosi Agar Tetap Aman Bekerja

Berikut langkah praktis untuk mengelola emosi sebelum memengaruhi keselamatan:

a. Berhenti Sejenak (Pause Technique)

Jika merasa sangat marah, berhenti 10–20 detik untuk menarik napas dalam. Ini memberi waktu bagi otak untuk meredam reaksi impulsif.

b. Jauhkan Diri dari Pemicu Sesaat

Jika memungkinkan, tinggalkan area kerja sebentar, pindah ke tempat yang aman, lalu kembali setelah emosi mereda.

c. Komunikasikan dengan Cara yang Benar

Gunakan kalimat tenang dan jelas. Hindari menunjuk, membentak, atau menyalahkan.

d. Pahami Batas Diri (Self-awareness)

Sadari tanda-tanda awal emosi naik: panas, tegang, gelisah, atau sulit fokus. Begitu terasa, segera lakukan kontrol emosi.

e. Hindari Bekerja Dengan Mesin/Alat Berat Saat Emo­si Tinggi

Operator yang emosi sangat berisiko melakukan kesalahan fatal seperti salah manuver, lupa SOP, atau hilang kendali.

f. Minta Waktu untuk Menenangkan Diri

Tidak salah meminta 2–5 menit untuk cooldown lebih baik istirahat sejenak daripada memicu kecelakaan.

Di lingkungan kerja, rekan dan atasan juga berperan penting dalam meminimalkan dampak emosi. Teman kerja harus berani mengingatkan bila melihat seseorang sedang dalam kondisi emosional, sementara atasan dapat memberikan ruang dialog agar masalah tidak berlarut. Jika ada pekerja yang terlihat tidak fit secara emosional, menghentikan pekerjaan sementara adalah langkah yang tepat demi mencegah potensi insiden. Dengan lingkungan kerja yang saling mendukung, risiko kecelakaan akibat human error dapat ditekan.

Kemarahan yang tidak terkendali dapat memicu human error dan menimbulkan potensi kecelakaan di tempat kerja. Dengan mengenali tanda-tandanya, mengendalikan emosi, serta membangun komunikasi yang sehat di lingkungan kerja, kita bisa menjaga keselamatan diri sendiri dan rekan kerja. Ingat: emosi yang stabil adalah bagian dari budaya K3, karena keselamatan bukan hanya tentang alat, tetapi juga kondisi mental kita saat bekerja.

Leave Us A Message

For more info or inquiry about our products, project and pricing please feel free to get in touch with us

Head Office

Sakura Regency Blok J5-8A, Jatiasih, Bekasi 17423 - Indonesia

Branch Office

Komplek Borneo Paradiso, Ruko Maple Blok C-7 Balikpapan, East Kalimantan 76116 - Indonesia

Site Support

Jl. Kiemas No.99, Lingkungan Mandala Tanjung Enim RT 07/02, South Sumatera

Absen Toolbox

Meeting

Setiap karyawan WAJIB mengisi form dibawah ini untuk melakukan Absensi setiap habis pembacaan Materi Safety Topic.