Pemanasan sebelum bekerja adalah langkah sederhana namun sangat efektif untuk mencegah cedera otot, kram, hingga kelelahan dini. Aktivitas kerja baik di produksi, gudang, maupun lapangan sering membutuhkan pergerakan tubuh seperti mengangkat, mendorong, menarik, membungkuk, atau berdiri lama. Tanpa persiapan fisik, otot cenderung kaku sehingga lebih mudah mengalami cedera. Meluangkan 3–5 menit untuk pemanasan dapat meningkatkan fleksibilitas dan aliran darah ke otot.
Kegiatan pemanasan membantu tubuh beradaptasi sebelum melakukan beban kerja yang lebih berat. Ketika otot meningkat suhunya, sendi menjadi lebih lentur, koordinasi gerak lebih baik, dan risiko salah gerakan berkurang. Hal ini sangat penting terutama pada pekerjaan manual handling, pekerjaan dengan alat berat, serta aktivitas berulang (repetitive). Pemanasan yang konsisten juga dapat meningkatkan fokus dan kewaspadaan pekerja.
Jenis pemanasan yang disarankan meliputi peregangan ringan pada leher, bahu, punggung, lengan, pinggang, dan kaki. Latihan dapat berupa shoulder roll, stretching punggung, rotasi pinggang, squat ringan, atau peregangan betis dan paha. Pemanasan harus dilakukan secara bertahap, tidak dipaksakan, dan tanpa gerakan mendadak. Pastikan seluruh tim melakukan pemanasan yang sama agar tetap sinkron dan aman.
Budaya pemanasan sebelum kerja harus menjadi bagian dari rutinitas keselamatan. Koordinator atau supervisor dapat memimpin sesi pemanasan singkat setiap awal shift. Ingatlah bahwa mencegah cedera jauh lebih mudah dan murah dibanding menangani kecelakaan. Jadikan pemanasan sebagai kebiasaan, bukan kewajiban, karena tubuh yang siap akan membantu pekerja bekerja lebih aman, lebih kuat, dan lebih produktif setiap hari.
