Dalam Permenaker No 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja dijelaskan bahwa Faktor Psikologi merupakan salah satu faktor yang harus diukur dan dikendalikan di lingkungan kerja terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja.
Faktor psikologi adalah faktor yang mempengaruhi aktivitas pekerja, diakibatkan oleh hubungan antar personal di tempat kerja, peran dan tanggung jawab terhadap pekerjaan. Faktor Psikologi dikaitkan dengan faktor resiko kesehatan mental karyawan yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang tidak memenuhi petrsyaratan secara psikologis.
Di perusahaan yang memiliki aktivitas pekerjaan berbahaya seperti pertambangan, safety adalah pilar untuk mencapai produksi optimal. Sehingga safety bertanggung jawab untuk menjamin seluruh karyawan selamat. Mulai dari ketika Ia berangkat dari rumah, hingga kembali pulang dari lokasi pekerjaan. Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana stres, kelelahan, dan faktor-faktor lain dapat memengaruhi kinerja dan risiko kecelakaan. Keselamatan psikologis, sebagai bagian dari HSE, menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman secara psikologis, di mana karyawan merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah, mengajukan pertanyaan, dan mengambil risiko yang diperhitungkan tanpa takut akan hukuman atau konsekuensi negatif.
Salah satu tugas safety adalah menjadi seorang konselor bagi psikologi karyawan. Dalam hal ini konseling yang dilaksanakan ada berbagai macam jenisnya, yaitu sebagai berikut:
-
Identifikasi Bahaya Psikologis:HSE perlu mempertimbangkan bahaya psikologis seperti stres kerja, tekanan pekerjaan, dan kurangnya dukungan sosial.
-
Kesehatan Mental:
Kesehatan mental karyawan adalah bagian integral dari HSE. Stres kerja yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
-
Budaya Kerja yang Aman:
HSE perlu menciptakan budaya kerja yang mendukung kesehatan mental dan keselamatan psikologis. Ini termasuk mempromosikan komunikasi terbuka, umpan balik konstruktif, dan dukungan sosial.
-
Pengambilan Keputusan yang Aman:Faktor psikologis seperti motivasi, persepsi risiko, dan pengambilan keputusan dapat mempengaruhi perilaku keselamatan. Memahami faktor-faktor ini membantu dalam merancang intervensi yang efektif untuk meningkatkan perilaku keselamatan.
Memahami dan mengatasi aspek psikologis dalam HSE sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor psikologis, perusahaan dapat mengurangi risiko kecelakaan, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.