Sakura Regency J5-8A

Jati Asih, Bekasi 17423

Have Any Question

(021) 824 073 09

Send Your Mail

info@garudamart.com

HAZARD MAPING BERDASARKAN OSHA

Seperti namanya, hazard mapping merupakan suatu upaya memetakan setiap bahaya yang ada (di tempat kerja khususnya) dalam bentuk visualisasi pada setiap proses kerja sehingga dapat diketahui sumber bahaya, pekerja berisiko, dampaknya terhadap kesehatan, serta langkah penanganan yang dapat dilakukan (preventif, kuratif, rehabilitatif).

Hazard mapping dapat memetakan bahaya yang kasat mata dan yang sebaliknya. Mulai dari kebisingan, getaran, pencahayaan, suhu, radiasi, debu, bahan kimia, system kerja, postur kerja, biologi, peralatan kerja, hingga psikososial di tempat kerja (misalnya : hubungan antar karyawan, system pengupahan, peran dan tanggung jawab, serta beban kerja).

Menyusun Pemetaan Bahaya

Sebelum menyusun hazard mapping, kita disarankan untuk menggambarkan peta fasilitas. Peta fasilitas dapat membantu dalam “mempersempit” proses, area atau pekerjaan yang memiliki bahaya lebih berbahaya atau di mana paparan pekerja terhadap bahaya paling besar. Untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik,  kita dapat melakukan hazard mapping dengan cara menguraikan setiap proses kerja atau station yang ada. Semakin banyak proses dan station yang dapat diuraikan, makan semakin besar pula kemungkinan untuk menemukan lebih banyak bahaya dan/atau potensi bahaya di tempat kerja.

Proses penyusunan Pemetaan Bahaya sebaiknya memperhatikan “memori” Pemetaan Bahaya sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk melihat trend hazards di tempat kerja serta masalah kesehatan yang berkembang di tempat kerja tersebut.

Metode Hazard Mapping mengacu pada apa yang diketahui pekerja dari pengalaman kerja. Pendekatan Pemetaan Bahaya paling berhasil bila dilakukan dengan sekelompok kecil pekerja dengan beberapa kesamaan dalam pekerjaan mereka. Proses Pemetaan Bahaya dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko di seluruh fasilitas dan untuk menentukan bahaya yang terkait dengan area, bangunan, klasifikasi pekerjaan atau proses.

Setelah menyusun rancangan hazard mapping, perlu dilakukan review awal terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah hazard yang digambarkan memang dirasakan oleh semua orang. Penting diperhatikan bahwa sebaiknya pemetaan bahaya dilakukan oleh karyawan yang melakukan aktifitas kerja atau berada di station kerja itu sendiri. Proses peninjauan juga melibatkan lintas departemen agar menghasilkan pemetaan yang lebih akurat.

Semua hazard yang telah diidentifikasikan harus dihubungkan juga dengan dampak kesehatan serta faktor perancu dari pekerja itu sendiri. Sering kali faktor-faktor individu tidak kalah dominan atas munculnya dampak kesehatan yang diterima oleh karyawan. Faktor-faktor individu tersebut antara lain adalah:

  • Kehidupan keluarga
  • Kehidupan sosial
  • Komunitas
  • Lingkungan, dan
  • Kesehatan mental dan emosional

Oleh karena itulah, penting dilakukannya hazard mapping di tempat kerja secara rutin dan setiap adanya perubahan di tempat kerja. Salah satu langkah penanganan dari hazard yang sudah teridentifikasi adalah dengan dilakukan restriksi kerja pada pekerja yang berisiko.

Leave Us A Message

For more info or inquiry about our products, project and pricing please feel free to get in touch with us

Head Office

Sakura Regency Blok J5-8A, Jatiasih, Bekasi 17423 - Indonesia

Branch Office

Komplek Borneo Paradiso, Ruko Maple Blok C-7 Balikpapan, East Kalimantan 76116 - Indonesia

Site Support

Jl. Kiemas No.99, Lingkungan Mandala Tanjung Enim RT 07/02, South Sumatera

Absen Toolbox

Meeting

Setiap karyawan WAJIB mengisi form dibawah ini untuk melakukan Absensi setiap habis pembacaan Materi Safety Topic.